Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Aku Tahu Aku Menyebalkan

Gambar
Carla Bruni menyanyikan Chanson Triste yang, dalam Bahasa Indonesia berarti: lagu sedih. Aku tak paham makna lagu itu, lagipula buat apa aku memahami jika tanpa mengerti bahasanya pun perasaanku sudah dibuat meleleh. Penyanyi yang juga mantan model itu melafalkan syair lagu tadi dengan tempo lambat, karena murung, lazimnya didendangkan dengan nada-nada minor. Kau tahu, saat sedih atau sedang tak enak perasaan, seringkali aku sengaja menyetel playlist yang seirama dengan mood'ku. Memanjakan kemuraman. Atau, memperkaya perasaan. Saat-saat seperti ini, seorang kawan kerap memintaku bercerita. Berbagilah agar sedikit ringan, kata dia. Tapi buat apa hidup ini dibiarkan kalau yang dilalui manusia justru hanya hal-hal yang ringan, pikirku saat dia mengucapkan itu. "Ceritalah kalau kamu sedih, atau butuh pelampiasan," kata dia suatu kali setengah memohon. Tapi ketahuilah kawanku yang budiman lagi pengertian, itu sulit bagiku. Dan, kurasa kau tahu itu. Sebab ...

Lupa

Gambar
“Kau tahu, perbedaan warna robusta dan arabika?” pertanyaan yang kujawab dengan menaikkan sebelah alis. Belakangan ini, aku mencoba menaruh perhatian pada warna kopi tiap kali akan mencecap. Arabika berwarna kecokelatan sedangkan robusta hitam, kadang ada nuansa likat legam. Kalaupun biji kopi arabika dipanggang kelewat matang, warna hasil seduhannya pun masih saja cokelat, mungkin cokelat tua tapi tidak hitam pekat. Entah apa doronganmu, sehingga tahun lalu muncul pertanyaan itu. Aku ingin menanyakannya, tapi kan, kau sudah tak ada.

Emi, Cinta-cintaan

Gambar
Dua tangan dengan gurat otot itu menggenggam panjang selang air. Diikuti gerakan ke segala arah, air dari selang membasahi lahan yang luasnya kira-kira setengah lapangan bola. Musim sedang kemarau, petani harus rajin menyiram lahan kalau tak mau hasil panennya buruk. Tiba-tiba saya membayangkan tokoh Santiago dalam novel The Old Man and The Sea karya Ernest Hemingway. Santiago, nelayan tua yang masih berkeras melaut, mencari ikan. Tapi ini kali bukan di tengah arus Teluk Meksiko, melainkan di  petak ladang Desa Sarongge, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Laki-laki tua itu berdiri di lahan yang ditumbuhi sayuran. Kaos putihnya belepotan tanah, menutupi seluruh lengan hingga pergelangan tangan. Celana panjangnya dilipat hingga di bawah lutut, sementara topi ia kenakan untuk melindungi kepala dari terik matahari. Dia mestinya tak perlu lagi ke kebun sayur. Mengingat hasil dari ternak dombanya, cukup untuk membangun rumah, menghidupi anak-anaknya atau kebu...