Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Patah Hati

Gambar
Malam ini saya merasa bersalah sekaligus remuk hati. Entah apa hubungan langsung dengan saya, tapi ada yang growong setelah menggenapi hari ini. Mulanya dari kabar tentang Tuti Tursilawati. Melalui pesan singkat saya beroleh berita, buruh migran perempuan itu dipancung pada Senin 29 Oktober 2018 pukul 7 pagi waktu Saudi. Hakim di persidangan Saudi memutus Tuti bersalah karena tuduhan pembunuhan berencana. Dalam sistem hukum di negara itu, pembunuhan berencana masuk jenis had ghillah, kejahatan yang tak bisa dimaafkan oleh siapapun. Karena itu, ia divonis mati. Tuti, saat proses pemeriksaan, mengakui bila ia membunuh ayah majikannya. Tapi yang diabaikan hakim Saudi, pembunuhan terjadi karena Tuti membela diri. Ia, hendak diperkosa. Sebelum itu, ia juga dilecehkan berkali-kali. Saya, tak pernah tahu bagaimana kelak akan mati. Tapi memang ada beberapa manusia yang tahu cara-cara mereka mati. Selayaknya kakidashi pada salah satu cerpen Yusi: Maut itu rahasia. Tapi tidak selalu begitu...

Buka-Tutup Tab Percakapan

Gambar
Ibu kota sedang hujan. Tentu, tanah basah dan genangan air di mana-mana. Orang bilang, bau hujan awal musim mengundang beberapa manusia menjajaki kenangan-kenangan yang tak perlu. Atau, tak semestinya hadir. Tapi kenangan kan, tak seperti ingatan yang bisa diedit atau pilih sesuka pemilik. Kenangan, konon, punya kewenangan melebihi ingatan, ia bisa muncul kapan saja. Dan, bersemayam sesukanya tanpa tenggat sonder kuasa empunya untuk melakukan perlawanan. Sesungguhnya saya tak yakin kalimat-kalimat di atas itu betulan demikian, atau sebenarnya hanya dibuat-buat supaya bisa muncul pemakluman bagi pembaca: bahwa, oh kenangan itu muncul karena hujan. Oh, hujan membuat beberapa hal jadi melankolis. Dan sebagainya dan seterusnya. Saya pikir, perlu ada studi yang bisa membuktikan betulkah hujan itu membikin manusia merenungi kondisi yang lampau, sumber inspirasi atau juga, jadi waktu terbaik untuk menyusun kerangka karya dll. Oke. By the way, Setidaknya bagi saya, air tengara awal mus...