Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Bulan Lahir

Malam tadi sebelum makan, aku sesumbar ke kawan sebangku, perempuan aries yang lahir pada April lebih kokoh dibanding mereka yang Maret. Rupanya betul, tak ada yang suka dengan kesombongan. Karena selang beberapa jam setelah omong kosong sesumbarku, semesta ngasih tahu aku lewat caranya sendiri dan menunjukkan bahwa sebetulnya perempuan aries kelahiran April tak kalah rapuh dari yang Maret. Bedanya, mereka yang April menahan sedangkan perempuan Maret melepaskan. Aku, menahan.

Perkenalan

Sebulan ini saya menerima tawaran kawan senior untuk membuat profil beberapa orang. Sebelum menyusun tulisan, saya terlebih dulu membaca rekam jejak orang-orang itu, komentar masing-masing orang terhadap suatu masalah, buah pikir atau gagasan yang sebagian mereka tuangkan dalam esai. Kalau masih kurang, ya melakukan wawancara atau ngobrol tipis-tipis dengan orang yang dekat dengan profil yang hendak saya tuliskan. Ada beberapa yang sudah saya kenal dan dengar sebelumnya. Tapi sebagiannya juga merupakan nama-nama asing yang, kemudian membuat saya harus menggali dan stalking agak keras. Sebab kadang, cerita tentang beberapa nama tak saya temukan di mesin pencari raksasa google. Bukan karena mereka tak hebat, sama sekali bukan. Ini cuma perkara cerita beberapa dari mereka belum pernah dituliskan atau belum jadi 'makanan' media massa. Atau juga, soal momentum. Belum ada cantolan yang membuat nama mereka harus muncul di media mainstream kalau bukan viral di medsos. Padahal, ke...

Edit

Gambar
Setiap manusia, tiap-tiap jiwa yang saya temui punya versi cerita masing-masing. Dan, tiap-tiap diri punya kuasa untuk mengedit cerita sesuai kebutuhan, sesuai kepentingan. Karena itu, tak ada alasan bagi saya untuk betul-betul percaya pada sebuah cerita, satu kisah, apalagi kalau hanya modal mulut manusia. Orang, bisa sesuka hati bercerita padamu tentang hidupnya yang berlarat-larat. Atau, soal kebenciannya terhadap orang lain sambil sibuk melulu menyalahkan semua hal di luar dirinya. Saya menduga, itu semata untuk keperluan melanjutkan hidupnya belaka. Dan memang, cara gampang menyelesaikan perkara selama masih di dunia ini kan, bukankah dengan menyalahkan pihak ketiga? Tapi, ada juga, manusia yang mengutuki diri sendiri seraya menganggap yang terjadi di muka bumi ini seluruhnya perlu ia selamatkan. Meski, ia tahu dirinya bukan resi atau nabi. Dan, yang harus diketahui orang macam itu adalah, tugas menyelamatkan bumi beserta isinya itu, berat. Termasuk mungkin bagi Dilan--tokoh...