Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2010

Rasa Nomer 4

Gambar
Di tengah-tengah kegiatanmu menggambar dan mewarnai, Bagaimana jika warna yang sedang kau butuhkan ternyata habis? Apakah hal itu akan membuatmu berhenti mewarnai? Tentu tidak kan. Temanku, titou dan kaka dengan pasti akan melanjutkannya. Mereka bilang, (Gambar : gambar gratis ) Lanjutkan saja dengan warna yang ada. Jangan terpaku dengan patokan yang sudah ada sebelumnya, toh warna lain juga bisa digunakan. Pilihlah warna lain yang sreg dihatimu. Kalau kamu butuh hijau dan si warna hijau habis. Kenapa tak mencoba menggunakan warna lain yang masih ada. Biru misalnya, atau kuning, atau hitam, ungu mungkin atau warna lainnya yang menurutmu bisa mengisi kekosongan yang sedang terjadi di situ. Tidak harus selalu hijau kan jika yang kamu butuhkan adalah hijau. Coba saja warna-warna yang masih tersisa, yang habis ya biarlah habis. Tak usah memaksakan yang tak ada, karena yang ada pun masih bias dimanfaatkan dan tak kalah pesonanya ;)) Terimakasih untuk perbincangan malam ini :)

Rasa Nomer 3

Gambar
Aku seringkali bermimpi (bahkan tadi pas di ancot pun sempat bermimpi) sedang berdiri di atas panggung bersama sekumpulanku, memegang mic di tangan kanan, kemudian kaki kanan maju selangkah lebih ke depan dari kaki kiri dipermanis dengan posisi kaki kiri yang tertekuk lututnya (bisakah kau membayangkannya? ;p). Kemudian di atas panggung sederhana membawakan lirik2 white shoes and the couples company , the beatles, iwan fals, mocc a atau siapa saja yang liriknya membawa sebuah suasana, hmm bahkan bisa jadi lirik yang kubawakan itu milik sekumpulanku (oh, harapan ;p). ini white shoes and the couples company (vokalis : Sari ) Ehem, tentu saja aku dan sekumpulanku berusaha dg bahagia mengalirkan nada-nada , menciptakan irama, lalu sedikit improf-improf dan kadang kala gerakan bahu, mengalirkan energi untuk yang menikmati aku dan sekumpulanku. Setelah itu terdengar tepukan penikmat. Memanggil nama sekumpulanku, l alu mereka pulang dengan bahagia, membawa rasa, macam-macam rasa . Ya,...

Rasa Nomer 2

Gambar
Aku belum tidur. Semalaman aku memikirkan tekanan. Ingin aku berbagi critaku tentang tekanan, berbagi cerita dengan siapa sajalah. Asalkan ada yang mendengarkanku, tak perlu menimpali cukup mendengarkan saja. Karena mendengarkan biasanya bagian tersulit dalam proses ini. Sampai pagi, aku tak menemukan teman bercerita. Sempat sih terpikir olehku bercerita kpd kawanan semut, namun mereka sedang asik berendam dalam cangkir kopi sisa semalam. Lalu aku melirik kuah mie yang tinggal seperempat, ah kuah itu terlihat pasrah, percuma. Ada pulpen garis-garis di atas buku catatan, mereka tampak kelelahan. Biasanya ketika kelelahan kita tak mampu mendengar dengan baik. Dan lalu …. Setelah puluhan menit meninggalkanku, belum juga kudapati teman b ercerita. Bercerita itu butuh teman yang mau dan mampu mendengarkan. Tak perlu yang mempesona dan menarik perhatian, tak perlu juga yang pandai dan berpengalaman, sudah kubilang kan.. yang penting dia mau mendengarkan. “Ah, mau mendengarkan saja ...

Rasa Nomer 1

Gambar
nomer 1 bukan yang istimewa. satu sama saja dengan nomer-nomer setelahnya, mereka hanya berbeda posisi dan rasa saja. akankah ada nomer yang istimewa? wah aku belum bisa menjawabnya. kubuat nomer 1 sebagai pembuka saja. semoga kita bisa bertukar banyak hal di nomer-nomer rasa berikutnya. oh iya, nomer-nomer ini hanya racauanku semata. aku tak pandai menulis, tak piawai merangkai kata, dan tak punya ide istimewa. ini hanya salah satu usahaku menarik perhatian kata-kata, menikahinya, lalu kelak akan melahirkan anak kata-kata. terdengar seperti keluarga yang bahagia kan. hekhek. selamat berkembangbiak kata-kata :) (gambar : online store)

Salam Kenal sebelum Nomer 1

Gambar
aku mencoba menuliskan apa-apa yang ingin kutulis menjadi nomer-nomer rasa. Dimulai dari rasa 1 hingga rasa entah berapa. Tadinya ingin kutuliskan dengan rasa cokelat, stroberi, mangga, atau rasa lainnya. Namun aku takut kehabisan rasa, dan lagi aku takut kalo lupa menulis satu rasa yg telah kugunakan sebelumnya :p Jadi akhirnya kuputuskan. Agar mudah, seperti yang telah kulakukan sebelumnya di buku catatanku, aku menuliskannya per nomer, di buku catatanku sudah ada 16 nomer hekhek ;p (baru 16 nomer, sebenarnya). okei, dimulai dari 1 :D

Tiba-tiba.

Gambar
Lama tak menulis, tiba-tiba sudah Oktober :') *semoga ada yang baru ahh! hipp!