-- Tulisan ini lagi, adalah curhat. Jika tidak berkenan dengan curhatan, lebih baik ndak usah diteruskan (= Tentang pulang dan menikah. Lagi lagi, Umur saya 24. Setiap pulang kampung, yang ditanya adalah dua. Pertama, kapan saya kembali ke kampung, bekerja di dekat rumah? Yang kedua, kapan kamu menikah, sudah ada calon? Saya sih sudah bebal dengan dua pertanyaan itu. Tapi bebal bukan berarti tidak risih, hehe. Tapi lumrah jika keluarga besar menanyakan itu. Bagaimana tidak, teman-teman SD saya sudah pada menikah, sudah nggendong anak. Belum teman SMP dan SMA yang sedikit demi sedikit merasa sudah siap lalu memutuskan untuk menikah. Tuhan sepertinya memang sengaja menciptakan teman dekat dan sanak famili—seperti bulik, oom, pakdhe, budhe dan lainnya itu—untuk mengemban tugas menanyai dan mengingatkan saya yang lajang ini agar segera mbojo (berpasangan). Ih wa waw. Menikah, bagi saya bukan sekedar melengkapi sunnah rasul atau menjawab pertanyaan anggota keluarga. Menik...