Rasa Nomor 91
Saya ika, nama lengkap saya Nurika Naulie Faizah. Dari nama mungkin sudah
bisa kelihatan bahwa saya muslim, karena bapak saya memberi saya nama yang
kearab-araban. Sebetulnya pengantarnya ini nggak ada hubungannya sama
isi postingan saya sih. Gejee.
Bergaul dengan kawan-kawan yang sama-sama suka seni, akhirnya saya mengenal
Taman Ismail Marzuki, Goethe Institute, Galeri Nasional, Salihara dan gedung
pertunjukan lainnya. Yang kedua terakhir, Salihara, kebetulan intensitas saya
berkunjung ke sana lebih sering. Dan karena itu pula saya dibilang teman
saya--sebut saja Adil-sebagai orang liberal.
Apakah kamu
tahu Jaringan Islam Liberal? Ya, saya digolongkan ke dalam kelompok itu.
Padahal ikut kajiannya aja nggak pernah. Yacumak ngevolo Guntur Romli, Ulil pun
yang dedengkotnya JIL nggak saya volo. Karena saya nggak suka tuh sama twitnya,
ehehe. Sebetulnya tidak jadi masalah
sih orang mau bilang saya ini
Liberal, sekuler, . Mau bilang saya JIL atau anti-JIL. Toh nggak ada efeknya. Soal agama dan Tuhan saya,
itu sudah nggak ada sangkut pautnya sama label yang dikasih orang lain. Cuma
risih ajasih, trus muncul tanda tanya gitu deh. Yasudahlah.
Yang jadi masalah, kenapa orang bisa dengan mudah menuding orang lain,
menilai kemudian menghakimi? Saya sih nggak ngerti, padahal menghakimi, dari
kata dasarnya saja sudah berat: hakim. Membutuhkan pertimbangan dan penelusuran lebih jauh dan dalam,
untuk kemudian bisa memvonis. Butuh mendengarkan saksi-saksi dan
mengumpulkan barang bukti bukan?
Tapi kini, dengan telunjuk, kata dan sepasang mata yang dimiliki, menghakimi lalu memvonis menjadi kian
mudah. Uwuwuwuwuu.
Bukan masalah disebut sebagai JIL atau anti-JIL, toh gacoran mereka tidak
berimbas apa-apa sama hidup saya. Saya sedih aja sih, hari ini. Oiya, selain disebut anak JIL, saya
juga disebut anak repubilka hanya karena saya pakai jilbab. Yagapapapsih.
Selamat menikmati ditunjuk-tunjuk, ika. Urip kuwi ik, mung mampir diduding-duding
(duding adalah bahasa jawa yang artinya, tunjuk).
Sekian, saya lagi memburuh ini, mau pulang tapi ramai banget
banyak yang nonton bola. Jadilah nunggu sepi sambil nyampah di blog. Sekali lagi, sekians.
Komentar
Posting Komentar