Rasa Nomer 68
Dua hari kemarin, saya beres-beres. Membereskan ingatan, menata, memasukkan-y ke dalam kardus-kardus. Berat memang meninggalkan apa yang telah lama kita sayangi. Segala yang membuat kita nyaman untuk menemui jeda. Untuk pulang, tapi tak selamanya. Bagaimanapun juga, kepindahan itu bagian dari hidup. Meninggalkan dan ditinggalkan itu sangat lumrah sekali. Tentu ada saja yang bolong kemudian diisi, hilang kemudian digantikan, ada aksi dan reaksi, begitulah jagat bekerja.
Dan. Mau tak mau, saya harus meninggalkan. Ya, saya pindah kosan. Sekarang saya punya kosan baru. Sekira 3x2,5 meter. Belum ada tulisan di dinding seperti kamar sewa saya yg lalu, hanya ada jadwal kerja, gambar sketsa bapak saya, foto bapak-ibuk saya, gitar digantung, jam dinding dan foto saya. Saya hny berencana tinggal selama sebulan.
Dan. Mau tak mau, saya harus meninggalkan. Ya, saya pindah kosan. Sekarang saya punya kosan baru. Sekira 3x2,5 meter. Belum ada tulisan di dinding seperti kamar sewa saya yg lalu, hanya ada jadwal kerja, gambar sketsa bapak saya, foto bapak-ibuk saya, gitar digantung, jam dinding dan foto saya. Saya hny berencana tinggal selama sebulan.
Komentar
Posting Komentar