Novi Zulfianita
Novi Zulvianita – Sekeras apapun saya mencoba menghilangkan bayang-bayang Mahmud dari Nita, sekeras itu pula Mahmud akan selalu muncul menghantui. -___- Jadi yang terpikir pertama kali saat mau menulis tentang Nita adalah Mahmud. Padahal saya ingin yang lebih mengharubirukan ingatan. Tapi gagal. Layaknya sepasang kekasih, Nita dan Mahmud banyak menghabiskan waktu berdua (yang saya tahu lho). Karena ke mana-mana boncengan setelah itu saling tunggu, mamam juga berdua, apalagi pas tingkat akhir, sampai wisuda saja barengan. Uhhhhh. Wiwiittt. Hihi. Nah jadilah yang ada di otak saya itu ketika mikirin Nita itu gandengannya adalah kepikiran Mahmud juga. Yang melekat pada Nita selain Mahmud adalah kalimat mutiara di akhir tugasnya sebagai moderator diskusi kelas. Nita punya simpanan banyak kalimat, mungkin dia beli bukunya, mungkin dia mencatat atau mungkin dapat sms kata-kata mutiara setiap hari. Atau mungkin juga hidup yang membuat kalimat-kalimat itu bermunculan di akhir penutup ...