Novi Zulfianita


Novi Zulvianita – Sekeras apapun saya mencoba menghilangkan bayang-bayang Mahmud dari Nita, sekeras itu pula Mahmud akan selalu muncul menghantui. -___-

Jadi yang terpikir pertama kali saat mau menulis tentang Nita adalah Mahmud. Padahal saya ingin yang lebih mengharubirukan ingatan. Tapi gagal. Layaknya sepasang kekasih, Nita dan Mahmud banyak menghabiskan waktu berdua (yang saya tahu lho). Karena ke mana-mana boncengan setelah itu saling tunggu, mamam juga berdua, apalagi pas tingkat akhir, sampai wisuda saja barengan. Uhhhhh. Wiwiittt. Hihi. Nah jadilah yang ada di otak saya itu ketika mikirin Nita itu gandengannya adalah kepikiran Mahmud juga.

Yang melekat pada Nita selain Mahmud adalah kalimat mutiara di akhir tugasnya sebagai moderator diskusi kelas. Nita punya simpanan banyak kalimat, mungkin dia beli bukunya, mungkin dia mencatat atau mungkin dapat sms kata-kata mutiara setiap hari. Atau mungkin juga hidup yang membuat kalimat-kalimat itu bermunculan di akhir penutup diskusinya. Saya pribadi, tidak teralu suka dengan kalimat-kalimat penyejuk sementara seperti itu. Kadang-kadang terdengar nggak konkret. Tapi yang saya suka adalah gaya Nita dalam menyampaikan, tenang, yang kemudian diikuti ceng-cengan khas teman sekelas. Itu mengangenkan.

Ternyata saya dan Nita punya kesamaan, sama-sama kaleum, itu jelas sih. Ihik. Enggak deng, kaleman Nita seutuhnya. Eng, begini, kami ternyata sama-sama suka warna kuning. Trus kenapa? Ya nggak kenapa-kenapa sih, FYI aja getoooh.

Nita ini, juga tidak memiliki situs jejaring sosial, baik facebook ataupun twitter. Sama kayak Ochie yang juga tidak punya, tapi pasti mereka memiliki alasan yang berbeda. Dan di tengah-tengah saya menulis ini, saya iseng sekaligus menyambung komunikasi yang terputus hingga Juni lalu. Saya mengirimi Nita pesan pendek:

“Nitaaaaa, apa kabaaaaarrr?? Masih kerja yaaaaaa?? Eh, nita jadinya uda punya facebook ato twitter belom sih?”

Begitulah Nita, selain Mahmud, kata mutiara dan tidak adanya jejaring sosial, yang melekat di ingatan soal Nita adalah emote “smiley” warna kuning yang terpasang di motor dan helm Mahmud dan peralatan Nita, hihi. Lucu aja.

Nah, 90 menitan sebelum saya posting ini, Nita membalas sms saya:
“Alhamdulillah kabar baik ikaaaaaaa… Maaf bru bls, bru plg ika, J Blm ika, nta g punya fb/ twitter, hhe. Emang knp ika? Mw bwt database yah?”

Begitu jawabannya dan saya belum membalas lagi. Memang kontak-kontakkan itu tak sebatas lewat jejaring sosial, bisa lewat telepon, blekberi mesenjer, wasap, yaho mesenjer, g-talk, pesan pendek atau bahkan kontak hati. Tsaelaaaahhhh. Kiw wiww.

Komentar

  1. Balasan
    1. ya ampuuuunnn.. iya yahhh.. sampai Nita-nya sudah mau nikah... kapan ya Dik, nanti segera aku selesaikan ))=

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proyek Teng-Tong Family!

What is The Most Important Question Human Being Must Answer

MUTEB.