Jibril Susanto


Jibril Susanto – Sekarang Jibril sudah berkeluarga dan memiliki kebun serta pembibitan. Saya belum liat secara langsung bagaimana luas kebun dan pembibitannya, tapi yang jelas, saya sudah mencicipi pepaya hasil panen kebunnya. Menyenangkan memiliki tanah yang diolah dan dipetik hasilnya di kemudian hari.

Sebulan terakhir ini, saya membaca status Jibril di jejaring sosial soal ketelatan yang membahagiakan. Hihi. Itu mungkin artinya istrinya mendapat tanda-tanda akan hamil. Tentu saja itu membahagiakan. Tapi saya belum tanya lagi bagaimana kepastian kabar itu. Rasanya waktu cepat sekali diseret peristiwa-peristiwa. Seperti baru kemarin saya dan Jibril menggarap tanah untuk praktikum dasar-dasar agronomi.

Atau masih bersamanya, mengerjakan list tanaman untuk mata kuliah Tanaman Lanskap, dengan Presty juga yang mana Presty cepat dan sigap sekali menyikat semua tugas kelompok hingga kami berdua hanya tinggal leha-leha kemudian merasa bersalah yang tak berujung. Menyesal tidak sigap mengambil tindakan ketika tugas dan tenggat datang dengan jeda yang sangat singkat. Yah, penyesalan selalu datang di akhir karena yang datang di depan itu namanya uang pangkal.

Jibril ini pandai beretorika alias jago sepik, menurut saya. Jadi kalau jadi bagian promosi atau menggaet klien, menurut saya dia cukup jago. Karena ketika menjelaskan sesuatu, terutama produk atau gagasan dia, terlepas salah atau benar. Ekspresi dan tiap kata yang keluar itu selalu berusaha meyakinkan lawannya.

Saya juga ingat, saya sempat kesal tak terkira lantaran ketika Jibril jadi Ketua Divisi saya, dia selalu tidak ada saat saya dan teman-teman membutuhkan... membutuhkan sandaran dan rasa nyaman #eeeaaaa. Halahhh halahhhh. Tapi yasudah, itu singkat begitu saja berlalu. Karena lumrah terjadi slek ketika kita menyelenggarakan kegiatan. Itu namanya nano-nano.

Jibril itu gigih dalam membangun, seperti sekarang. Setahu saya, dia satu-satunya teman jurusan saya yang mulai berwirausaha sejak kuliah dan langgeng bertahan hingga kini (tolong dikoreksi kalau ternyata ada lagi yang lainnya). Mulai dari batik hingga pembibitan ini.

Beberapa bulan terakhir ini, dia juga ikut menggagas gerakan atau apa yang harus dilakukan dengan tengtong foundation, semacam lembaga semiformal fleksibel yang menampung program kerja dan duit tengtong family, rencananya sih begitu. Tapi yah, karena ke(sok)sibukan kami masing-masing, tengtong foundation tak jelas suaranya. Semoga suatu saat bisa dibangun benar-benar lah yaa.

Masih basah di ingatan saya tentang bagaimana kuliah-praktikum bareng, oyak-oyakan, ceng-cengan, bikin beragam acara atau rapat rutin hebat sebelum filtrip perencanaan bersama ke-59 teman lainnya. Dan sekarang, tiba-tiba saja satu per satu sudah membangun kebahagiaan dengan keluarga barunya masing-masing. saya sih ikut bahagia, tengtong family pastinya akan selalu berkembangbiak dan membesar. Hihi.

Komentar

  1. yes that's right ka, istrinya sedang hamil :D kalo ga salah masuk 2 bulan. jadi ntar insya Allah kita bakal jadi tante2 dan om2 dalam waktu berdekatan (setelah dari ochi trus dari jibril, hehe). aamiin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proyek Teng-Tong Family!

What is The Most Important Question Human Being Must Answer

MUTEB.