Rasa 110




SORE, kesyahduan dan liriknya yang ajaib semalam membawa saya ke sebuah masa yang juga ajaib. Saya menyadari satu hal: berjarak dengan beberapa sahabat. Rutinitas kerapkali menyebalkan. Bahkan untuk mengirim pesan pendek saja saya tak pernah menyempatkan. Ini mungkin yang membuat hubungan personal saya tak begitu dalam dengan sejumlah sahabat, sering kandas di tengah jalan. Tidak bisa menjalin keintiman yang langgeng. Kemudian kok pikiran saya ke arah pernikahan ya? gimana nanti kalau sama bojo? Baiklah skip. Nanti kan bojo saya takkan habis dimaknai hingga bertahun-tahun lamanya, karena saking rumitnya, jadi takkan bosan. Aduh ik, please.

Okei balik lagi ke masalah jarak. Iya, saya baru menyadarinya, gila. Padahal saya nggak sesibuk Agnes Monica yang harus latihan dance dan vokal, tapi kenapa oh kenapa untuk bertanya kabar ke teman saja susah. Oh damn ika damn. Apa karena sudah ada sosial media? Ih, ika, kamu tidak bisa menyalahkan itu sosial media.

Atau mungkin saya harus uninstall operamini, biar tidak keasyikan berselancar dan lebih senang baca artikel di pendar segi empat telepon seluler saya dibanding bertanya kabar pada kawan. Tapi tidak bisa di uninstall juga sih, karena saya perlu untuk kepentingan memburuh. Sebagai manusia yang diberi akal oleh yang kuasa, sebagai kontrol, harusnya saya bisa membagi itu. Nah, sekarang saya sudah disadarkan oleh lagunya SORE – Etalase. Semoga kesadaran ini langgeng dan setia. Mari menyapa orang-orang di dekat kita. Karena telepon seluler berkembang bak jamur dan pulsa kian terjangkau, maka tak ada alasan untuk kehilangan komunikasi. Maafkan aku:|

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proyek Teng-Tong Family!

What is The Most Important Question Human Being Must Answer

MUTEB.