Rasa Nomer 65
Selamat menyenin. Hari ini saya ingin menulis tentang pemberian. Karena terputarnya sebuah lagu (instrument) yang tiba-tiba dari winamp saya, maka dengan tiba-tiba pula saya jadi teringat akan hal ini. Sesuatu yang saya berikan kepada teman. Dan saya merasa menyesal, mungkin ia benar menyukainya, mungkin saja tidak. Tapi tetap saja menerimanya, karena itu pemberian, untuk alasan menghormati mungkin. Mungkin begitu. Hahh, semakin banyak kemungkinan akhir-akhir ini. Baiklah, begini. Saya memberinya sebuah dompet, dari kulit hewan. Entah hewan apa. Yang jelas bukan jerapah atau komodo. Dan saya tahu bahwa dia mencintai hewan, peduli dengan hewan, dan aktif di organisasi yang berhubungan dengan konservasi hewan. Walaupun dalam hal ini, sapi bukan termasuk hewan yang harus dikonservasi (iya kah? cmiiw). Saya tidak berpikir panjang ketika akan memberinya sebuah dompet kulit, waktu itu saya hanya berpikir, dompet itu bagus, simpel, dan saya harap berguna nantinya. Tapi setelah membelin...