Rasa Nomor 87
Balada membaca catatan-catatan lama... Entah kenapa saya ngerasa akhir-akhir ini tulisan saya agak-agak serius dan tidak menyenangkan. Ya walaupun dari dulu juga serius dan tidak menyenangkan plus membosankan sih. Hihiiihi. Tapi begini, dulu saya suka menulis tentang hujan, tentang cinta tentang gerimis tentang air atau apa yang saya lihat dari jendela, kemudian memaknainya. Mencoba menghubung-hubungkannya. Menggothak-gathukkan satu sama lain. Ya begitulah. Lucu rasanya mengingat-ingat itu. Apakah mungkin karena usia? Tapi saya masih muda ah, 24. Entahlah. Saya, lupa sih bagaimana mencintai. Terakhir, saya sering sekali menyimpan rindu dalam toples, lemari, atau saya selipkan di buku yang sedang saya baca. Rindu itu untuk cinta. Karena cinta itu membawa rindu, tapi saya jadi bertanya-tanya, mungkinkah kita rindu tanpa rasa cinta sebelumnya. Saya pikir tidak. Karena tidak mungkin saya rindu dengan Ujang ketika saya tak pernah sekalipun bertemu dan berkomunikasi, m...