Rasa Nomor 103
Tadi, dini hari sepulang memburuh, sekitar pukul 01.00,
memasuki kamar pondokan saya yang rudin, mata saya langsung tertuju ke dinding
sisi kanan. Di situ terpasang fotonya, di dekat jadwal rencana harian saya. Kemudian
saya mulai bercerita, sedikit sih.
“Besok (maksud saya 18 Juni) adik ujian, spmb, Pak.”
Saya mencoba bercerita dengan istilah yang ia tahu—saat zaman
saya ujian dulu ya SPMB. Sekarang namanya SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri). Entah berapa kali ujian masuk perguruan tinggi itu
ganti nama. Tapi tetap saja, kualitas tak ada ubahnya, bahkan kadang memburuk. Kemudian
saya melanjutkan,
“Semoga adik bisa
belajar lebih banyak dari aku.”
Kalimat itu aku contoh
dari kalimatmu. Kamu ingin aku belajar lebih banyak dari apa yang pernah kamu
dapatkan dulu bukan?
Itu saja.
UK, 18 Juni 2013
Komentar
Posting Komentar