Rasa Nomer 42
Minggu lalu aku memutuskan mengisi malam mingguku dengan menerima ajakan dari teman. Aku pergi dengan tujuh orang teman yang meeee-nyeeee-nangkan. Kamu tahu malam itu kami kemana???
PASAR MALAM!!
Malam, pasarnya sangat ramai sekali. Banyak muda-mudi berbusana trendi datang silih berganti, bergandengan, dan ramai-ramai berbagi apapun juga. Ada beberapa tikar digelar di tengah lapangan Sempur. Oiya, pasar malamnya itu di lapangan Sempur, Bogor. Ada bianglala, ombak-banyu, kuda-kudaan, kereta api, pesawat putar, dan tentu saja arum manis, jagung manis, pop corn, pop ice, serta jajanan lainnya yang akrab dengan pemanis juga pewarna, pastinya.
Kami sampai di lapangan Sempur sekitar pukul 21.30 (kalau tidak salah), lalu kami parkir motor, dan setelah itu langsung menuju ke lo-ka-si. Yang pertama kami tuju adalah kios minuman, ada teman yang kehausan, ehee. Lalu selanjutnya kami menujuuuuuuuu ...... >>> Bianglala.
Dengan hanya 3000 rupiah per orangnya, kami bisa menaiki bianglala, tentu saja hanya beberapa putaran saja. Gantian dengan pengunjung yang lain. Mangkok-mangkok bianglala yang kami naiki lebih mirip dengan kandang burung, hihi. Tapi tak apa, menyenangkan, lebih tinggi dari pada bianglala ketika pasar malam di kampus, ehee. Sensasi menaikinya seperti ada anak-anak burung yang menari di dalam perut kita, gimana cobak? :O Bianglala membuatku bisa melihat apa saja dari atas, eng tidak apa saja sih, tapi beberapa. Malam itu aku tak begitu tertarik menikmati pemandangan di bawah, aku sibuk menikmati sensasi menaiki bianglala ini. Merasakan anak-anak burung yang berlompatan dalam perut, heu :| Oya. Nama bianglala ini adalah tiga anak bawon (nanti aku cek lagi, agak lupa :p), dengan gambar tiga anak burung di pusat bianglala (sayang lupa ku-foto.). Entah mengapa gambarnya begitu, mungkin karena yang bikin suka sama anak burung. Hehe, malam itu, tiga anak burung itu dengan penuh sensasi menerbangkan kami yang gendut-gendut ini. Asyiiiiikkkk. =9
Lalu lalu lalu, kami naik ombak-banyu. Ombak banyu adalah kursi melingkar yang berpusat pada satu tiang yang bisa digoyang-goyang. Permainan ini menyita banyak energi dari mamas-mamas yang jaga, jadi untuk bikin ombak pada permainan ini, mamas-mamasnya tu mengayuh dorong lari-lompat kursi yang ditumpangi sekitar 20- 30an orang, dan ini berat sodara-sodara. Jadi mamas-mamasnya ntar tu gelantungan sambil lelarian, sehingga terciptalah ombak naik turun dari kursi melingkar yang kita duduki ini. Dan sekali lagi, ini beratt. Mamas-mamas penjaga memiliki semangat yang tinggi untuk menerbangkan penumpang, menerbangkan pula segala ketakutan kami, hihi. Ya tapi gidude, mendatangkan mual bagi yang tidak biasa, ehee. Tapi asyik sumpedeeehh gapake bohong.
Sebelum naik ombak-banyu, kami poto-poto dulu dan beli makanan -->arum manis dan brondong (pop corn)--. Yaaah, dilihat secara kasat mata saja sudah nyata bahwa si bapak penjual banyak menggunakan pemanis dan pewarna, tapi nggak apa kok, aku suka :p
Bapaknya yang jual, rajin dan tekun sekali bikin satu-satu lalu ngebungkusin arum manis dan pop corn-nya, walaupun yang digantungan itu masih ada, banyak. Mungkin tanpa disadari, disinilah keyakinan itu muncul, keyakinan bahwa akan banyak pengunjung yang membeli arum manis dan pop cornnya. Ada harapan akan senyum dan kesenangan yang tercipta di tengan pemanis dan pewarna butan yang dibubuhkan si bapak. Dengan pemanis dan pewarna dari bapak arum manis, nyata kami menikmati barang dagangannya, kami pun tersenyum makan arum manis sama-sama, dan malam minggu pun menjadi penuh warna. Memang, bukan lantaran pewarna yang bapak itu berikan namun karena teman-teman. Tapi setidaknya bapak penjual arum manis itu punya cara untuk membuat pasar malam dan hidup orang-orang di sekitarnya lebih manis dan berwarna :p
Sungguh malam minggu yang magic! Ada teman yang seperti jendela, hadir sebagai perantara pertukaran udara, kebahagiaan, tawa, duka dan apa saja. Ada bianglala dan tiga anak burung yang menerbangkanku tak begitu jauh menuju angkasa, namun setidaknya aku sudah menerbangkan doa-doa, ehee . Ada mamas-mamas macho yang menunjukkan bahwa ombak tak semenakutkan yang kita sangka . Dan ada bapak arum manis yang membuat malam mingguku sangat manis dan berwarna.
Ehh, yang mau menikmati Pasar Malam di Bogor, sila kunjungi Lapangan Sempur, mumpung masih ada lohh!! Hehe =D
and, here we are!!
*)maafinn, fotonya ngebluy-ngebluy nicc, kamera eke nggak okei, hihihooo :p
wah.... syerunyaaaa. sayang daku tak ikot... Boleh dong add blog saya juga.. ihihihihi :p
BalasHapus